Isolasi fraksi aktif afrodisiaka dari kayu sanrego (Lunasia amara Blanco)

Kayu sanrego (Lunasia amara Blanco) secara tradisional digunakan untuk aprodisiaka walaupun secara ilmiah belum dibuktikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan aktivitasnya dengan hewan percobaan, menentukan jenis senyawa dan dosis aktivitas dari fraksi aktifnya.

Penelitian dimulai dengan ekstraksi kayu sanrego (600 g) dalam Soxhlet dengan metanol (MeOH), diperoleh ekstrak MeOH (A, 80 g). Kemudian ekstrak MeOH difraksinasi dengan Etilasetat (EtOAc) sehingga diperoleh fraksi EtOAc larut (B, relatif non-polar, 15,23 g) dan EtOAc tidak larut (C, relatif polar, 5,20 g).

Uji aprodisiaka* menggunakan tikus (Wistar) yang dibagi menjadi 6 kelompok (a’ 5 ekor) [I. Diberi Na-CMC 0,5%, 50 mg/kg BB; II, yohombina, 5 mg/kg BB; III, air suling , 2ml/200 g BB; IV, ekstrak A; V fraksi B; VI fraksi C], dan dosis uji yang diberikan pada kelompok IV-V sama (10,50,100 dan 200 mg/kg BB). Tingkah laku tikus jantan kepada tikus betina (introduction, climbing and coitus) diamati, dicatat dan dianalisa dengan taraf kepercayaan 95%, dan jenis senyawa yang ada dianalisis secara kualitatif dengan Kromatografi Lapis Tipis ( KLT ) dengan berbagai penampak bercak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek afrodisiaka terbesar terdapat pada fraksi B, diikuti dengan ekstrak A dan fraksi C. Fraksi B menunjukkan efek Introduction (84,2%), climbing (84,9%) dan coitus (85,2%); dan berdasarkan atas gambaran KLT fraksi B mengandung senyawa golongan alkaloida terpenoida sebagai komponen utamanya.
source: Majalah Farmasi Indonesia

Efek afrodisiaka pada penelitian ini membuktikan sanrego berkhasiat untuk meningkatkan vitalitas dan keperkasaan pria.
*Afrodisiaka (obat kuat laki-laki) yang berasal dari tumbuhan.